Peran Perempuan Indonesia Dalam Perjuangan Bangsa
PURBALINGGA.
Kepala Staf Kodim 0702/Purbalingga Mayor Inf Saeroji selaku inpektur
Upacara Saat membacakan Amanat Mentri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia pada Peringatan Hari Ibu Kodim
0702/Purbalingga. (22/12)
Hari Ibu Indonesia lahir dari
pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan,
peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam perjuangan bangsa ini untuk meraih
kemerdekaan. Keterlibatan perempuan Indonesia dibuktikan melalui
konggers perempuan pertama 22 Desember 1982 di Yogyakarta yang telah
mengukuhkan semangat tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan
Indonesia.
Hakekat
peringatan hari Ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat
Indonesia, terutama kepada generasi muda akan arti dan makna hari ibu
sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa serta penggalangan rasa
persatuan dan kesatuan dan perjuangan gerak kaum perempuan yang tidak
dapat di pisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Untuk
itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, Peringatan Hari
Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional bukan
hari libur. Peringatan Hari Ibu juga diharapkan sebagai pendorong semua
pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan
pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan
Selain itu peringatan hari ibu diharapkan pula dapat membawa pengaruh
positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuahan hak dan kemajuan
perempuan. Dilain sisi juga memberikan keyakinan yang besar bahwa
perempuan apa bila diberikan peluang dan kesempatan mampu meningkatkan
kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Saat ini bahkan terbukti perempuan dalam berbagai dimensi
kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan
motor perubahan (agent of change).
Perempuan Indonesia masa kini
adalah perempuan sang sadar dan memiliki hak dan kewajiban yang sama
dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya
pembaian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan
dan laki-laki mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat bahkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan dan laki-laki keduanya
adalah “Parthnership” sekaligus sumber daya insani yang menentukan
keberhasialan pembangunan nasional.
Melalui tema “ BERSAMA
MENINGKATKAN PERAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM MEMBANGUN KETAHANAN
KELUARGA UNTUK KESEJAHTERAAN BANGSA” diharapakn dapat menjadi bagian
penanaman nilai-nilai, karakter dan budi pekerti sekaligus menjadikan
pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai dan relijius.
(Ask)
Komentar
Posting Komentar