Dandim 0702/Purbalingga Terima Sang Saka Merah Putih Pada Upacara Penyemayaman Bendera.
Purbalingga. Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal S.I.P., M.Han menerima penyerahan Sang Saka Merah Putih dari Sabrina salah satu anggota Paskibraka pada upacara penyemayaman Bendera yang di laksanakan di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga usai upacara penurunan benera di Alun-alun Purbalingga. (17/8)
Usai Kegiatan upacara penyemayaman Bendera Dandim 0702/Purbalingga menjelaskan didepan anggota Paskibraka ,” Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk Bendera Pusaka, bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.”
Bendera pusaka
dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944.
Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera
tersebut adalah kain wool dari London) yang diperoleh dari seorang
Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat
bendera-bendera negara di dunia (karena terkenal dengan keawetannya)
yang berukuran 274 x 196 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968,
bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun
kemerdekaan RI.
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya. Tutur Dandim dalam sejarah singkatanya tentang Bendera Merah Putih sebagai Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pendim 0702/Pbg)
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya. Tutur Dandim dalam sejarah singkatanya tentang Bendera Merah Putih sebagai Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pendim 0702/Pbg)
Komentar
Posting Komentar